Budaya dan Tradisi Wayang (Google Image) |
Perkembangan wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan sudah mulai ada sejak zaman pemerintahan raja-raja Hindu Budha di masa lalu. Beberapa prasasti dan peninggalan prasejarah yang berhasil ditemukan telah membuktikan akan hal ini. Dalam suatu pergelaran wayang, penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir (selembar kain). Jadi penonton tidak melihat wayangnya secara langsung, melainkan yang mereka lihat adalah bayangan dari wayangnya. Pergelaran wayang bisanya hanya diiringi oleh seperangkat gamelan yang terdiri dari berbagai macam alat musik. Cerita wayang yang paling terkenal saat itu adalah cerita Ramayana dan Mahabarata. Selanjutnya pada era berikutnya, budaya dan tradisi cerita pewayang diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Songo. Para Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Indonesia telah memberikan pengaruh yang besar pada budaya dan tradisi wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu sendiri.
Seni pewayang sangat kuat sekali mengakar dalam budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Sehingga budaya dan tradisi wayang ini, harus di jaga kelestariannya oleh kita sebagai bangsa Indonesia. Masih banyak sekali budaya dan tradisi bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Misalnya pada postingan sebelumnya saya juga telah menulis artikel tentang angklung dan batik keris. Semoga dengan membaca artikel-artikel semacam ini, akan tumbuh kecintaan kita terhadap budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Kedepannya diharapkan semakin banyak generasi muda yang cinta terhadap budaya dan tradisi bangsanya.
Melalui tulisan ini saya mengajak kepada semua elemen masyarakat, khususnya bagi para pemuda untuk memberikan sumbangsihnya dalam upaya-upaya melestarikan budaya dan tradisi bangsa. Banyak sekali cara yang bisa kita lakukan untuk melestarikan budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Misalnya untuk para aktivis blogger Indonesia, kita bisa membuat komunitas blogger nusantara. Misalnya peraturannya adalah seorang aktivis blogger bisa diakui sebagai blogger Indonesia, jika didalam blognya terdapat minimal 3-5 posting tentang tradisi dan budaya Indonesia. Upaya-upaya semacam ini diharapkan bisa membawa pengaruh positif untuk kelestarian budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Saya membuat satu artikel dengan judul Teknologi Untuk Budayaku dengan harapan bisa memberikan motivasi pada sobat blogger untuk berlomba-lomba dalam melestarikan budaya dan tradisi bangsa Indonesia melalui dunia maya. Hidup Blogger INDONESIA...!!!